Al Quran adalah petunjuk dan pedoman hidup manusia terutama
untuk seorang mukmin. Di dalam ayat-ayat Al Quran tersimpan
rahasia-rahasia hidup yang perlu kita pelajari. Ayat-ayat Al Quran
memiliki bahasa tingkat tinggi sehingga perlu ilmu untuk dapat
memahaminya secara utuh dan menyeluruh.
Alhamdulillah, Allah karuniakan kepada kita semua para ahli tafsir dan hadits yang dapat menjabarkan dengan utuh dan menyeluruh dari ayat-ayat Al Quran. Di dalam Al Quran terdapat ayat-ayat yang membahas tentang rezeki dan cara mendapatkan rezeki dari Allah SWT. Berikut 7 Ayat Al Quran yang Bisa Membuat Kaya Jika Diamalkan yang telah disusun oleh Quran Cordoba :
1. Quran Surat Ar-Ra’d:11
Allah SWT berfirman :
3. Quran Surat Al-Baqarah: 286
4. Quran Surat Al-Insyirah: 5 – 6
5. Quran Surat Ath-Thalaq: 2-3
Dalam ayat ke 2 surat Ath-Thalaq Allah SWT akan membukakan jalan
keluar bagi orang-orang yang bertakwa. Tafsir ayat ini adalah sebagai
berikut :
Alhamdulillah, Allah karuniakan kepada kita semua para ahli tafsir dan hadits yang dapat menjabarkan dengan utuh dan menyeluruh dari ayat-ayat Al Quran. Di dalam Al Quran terdapat ayat-ayat yang membahas tentang rezeki dan cara mendapatkan rezeki dari Allah SWT. Berikut 7 Ayat Al Quran yang Bisa Membuat Kaya Jika Diamalkan yang telah disusun oleh Quran Cordoba :
1. Quran Surat Ar-Ra’d:11
Allah SWT berfirman :
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ (١١
“Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang
selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka
menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah
keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak
ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain
Dia.” (Q.S. Ar-Ra’d:11)
Tafsir Surat Ar-Ra’d ayat 11 ini sebagai berikut :
2. Quran Surat Al-Baqarah:216
Allah tidak akan mengubah keadaan mereka, selama
mereka tidak mengubah sebab-sebab kemunduran mereka. Ada pula yang
menafsirkan, bahwa Allah tidak akan mencabut nikmat yang diberikan-Nya,
sampai mereka mengubah keadaan diri mereka, seperti dari iman kepada
kekafiran, dari taat kepada maksiat dan dari syukur kepada kufur.
Demikian pula apabila hamba mengubah keadaan diri mereka dari maksiat
kepada taat, maka Allah akan mengubah keadaanya dari sengsara kepada
kebahagiaan.
Dengan mengubah diri menjadi pribadi yang lebih baik maka Allah SWT
akan mendatangkan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Merubah
diri yang tadinya kufur menjadi taat adalah pondasi awal untuk meraih
rezeki. Dengan adanya niat dan usaha untuk merubah diri, pasti Allah SWT
akan memudahkan kita untuk berubah ke arah yang lebih baik.
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ (٢١٦
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang
itu adalah sesuatu yang kamu benci. Tetapi boleh Jadi kamu membenci
sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh Jadi kamu menyukai sesuatu,
padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak
mengetahui. ” (Q.S. Al-Baqarah:216)
Seseorang yang mendapatkan sesuatu hal yang tidak sesuai dengan
harapan pasti akan kecewa. Padahal kita tidak tahu apakah sesuatu itu
sebenarnya baik atau buruk bagi kita. Berbaiksangkalah kepada Allah SWT
karena hanya Dia lah yang tahu mana yang baik dan mana yang buruk bagi
kita. Sesuai dengan surat Al Baqarah ayat 216 di atas bahwa kita tidak
boleh membenci sesuatu hal, bisa jadi Allah sedang memberikan jalan
keluar dari masalah-masalah yang sedang kita hadapi.
Jika kita mengamalkan ayat ini dalam berusaha, insyaallah kita
tidak mudah putus asa dan selalu berbaik sangka kepada Allah SWT. Segala
hasil yang kita dapatkan akan disyukuri dengan sepenuh hati sembari
bersabar dan berharap yang terbaik pasti datang dari Allah SWT.
لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (٢٨٦
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
dikerjakannya dan dia mendapat siksa (dari kejahatan) yang diperbuatnya.
(Mereka berdoa), “Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami
lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau
membebani Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan
kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Ma’afkanlah kami;
ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, maka
tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
Jelas dalam ayat diatas bahwa Allah tidak akan membebani seseorang
kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Yakinlah jika kita berpikir tidak
sanggup,maka itu hanya anggapan kita saja. Kita pasti sanggup apabila
menyanggupinya. Jangan kalah oleh pikiran negatif yang dengan mudah
mengatakan tidak sanggup untuk berusaha dan menjadi kaya.
Dengan mengamalkan ayat ini, seseorang yang berusaha dengan
sungguh-sungguh selalu mempunyai pikiran positif bahwa apa yang menjadi
bebannya adalah beban yang sesuai dengan kesanggupannya. Dengan semangat
ini segala macam urusan dan beban akan terasa ringan dan mudah untuk
melaluinya.
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٥) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٦)
“5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. 6. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan“.
Tafsir surat Al-Insyirah ayat 5-6 :
Ini merupakan kabar gembira untuk Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu bahwa setiap kali Beliau
mendapatkan kesulitan, maka Beliau akan mendapatkan kemudahan
setelahnya, dan bahwa betapa pun besar kesusahan yang Beliau alami, maka
setelahnya Beliau akan merasakan kemudahan. Oleh karena itu, sebelumnya
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merasakan kesulitan dan penderitaan
dari orang-orang kafir, selanjutnya Beliau mendapatkan kemudahan dengan
diberi-Nya kemenangan atas mereka.
Dengan mengamalkan kedua ayat diatas kita yakin bahwa sesuatu itu
diciptakan berpasang-pasangan oleh Allah SWT. Begitu juga dengan
kesulitan yang berpasangan dengan kemudahan. Seseorang yang menghadapi
kesulitan dengan sabar dan penuh harapan Allah SWT sesuai dengan ayat
diatas pasti akan mendatangkan kemudahan. Setiap usaha yang ditempuh
dengan penuh sabar dan harap pasti akan membuahkan hasil.
Seseorang yang menghindari kesulitan dia tidak akan mendapatkan
kemudahan. Jika kita berharap sesorang yang mengatasi kesulitan,maka
orang lain lah yang mendapatkan kemudahan. Kita tidak akan mendapatkan
kemudahan dari kematangan, keterampilan, dan pengalaman yang didapatkan.
Perhatikan ayat ke-6, ada kata “sesungguhnya”, artinya sebuah penguatan
atau penegasan akan kalimat sebelumnya.
فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا ذَوَيْ عَدْلٍ مِنْكُمْ وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ ذَلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (٢) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (٣
” 2. Maka apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujuklah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu
dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah
pengajaran itu diberikan bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari
akhirat. Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. 3. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.”
Maka orang yang bertakwa kepada Allah dan mengutamakan
keridhaan Allah dalam semua keadaannya, Allah Subhaanahu wa Ta’aala
akan membalasnya di dunia dan akhirat. Di antara sekian balasannya
adalah Allah Subhaanahu wa Ta’aala berikan jalan keluar dari setiap
kesulitan dan kesempitan. Sebagaimana orang yang bertakwa kepada Allah,
akan dibukakan jalan keluar baginya, maka orang yang tidak bertakwa
kepada Allah, akan terjatuh ke dalam kesempitan, beban dan belenggu yang
sulit keluar dan lolos darinya. Digunakan talak sebagai contohnya,
karena jika seorang tidak bertakwa kepada Allah dalam masalah talak,
misalnya ia menjatuhkan talak dengan cara yang diharamkan seperti
langsung tiga kali, maka ia tentu akan menyesal dengan penyesalan yang
tidak mungkin dapat dikejar lagi.
Sedangkan dalam ayat ke 3 surat Ath-Thalaq Allah SWT akan
mencukupkan keperluannya dan memberikan rezeki dari arah yang tidak
disangka-sangka kepada orang yang bertawakkal.
Kedua ayat ini memiliki perintah dari Allah SWT yaitu bertakwa dan
bertawakkal. Dengan mengamalkan perintah pada ayat ini insyaallah kita
tidak takut lagi akan kehabisan harta dan tidak takut lagi menghadapi
kesulitan. Sesuai dengan janji Allah pada ayat diatas rezeki akan
dicukupkan dan dibukakan jalan keluar dari kesulitan serta masalah yang
sedang kita hadapi.
Sumber : nrachmanbiz