Minggu, 30 Agustus 2015

7 Ayat Al Quran yang Bisa Membuat Kaya Jika Diamalkan



Al Quran adalah petunjuk dan pedoman hidup manusia terutama untuk seorang mukmin. Di dalam ayat-ayat Al Quran tersimpan rahasia-rahasia hidup yang perlu kita pelajari. Ayat-ayat Al Quran memiliki bahasa tingkat tinggi sehingga perlu ilmu untuk dapat memahaminya secara utuh dan menyeluruh.
Alhamdulillah, Allah karuniakan kepada kita semua para ahli tafsir dan hadits yang dapat menjabarkan dengan utuh dan menyeluruh dari ayat-ayat Al Quran. Di dalam Al Quran terdapat ayat-ayat yang membahas tentang rezeki dan cara mendapatkan rezeki dari Allah SWT. Berikut 7 Ayat Al Quran yang Bisa Membuat Kaya Jika Diamalkan yang telah disusun oleh Quran Cordoba :
1. Quran Surat Ar-Ra’d:11
Allah SWT berfirman :

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ (١١

“Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Q.S. Ar-Ra’d:11)
Tafsir Surat Ar-Ra’d ayat 11 ini sebagai berikut :
Allah tidak akan mengubah keadaan mereka, selama mereka tidak mengubah sebab-sebab kemunduran mereka. Ada pula yang menafsirkan, bahwa Allah tidak akan mencabut nikmat yang diberikan-Nya, sampai mereka mengubah keadaan diri mereka, seperti dari iman kepada kekafiran, dari taat kepada maksiat dan dari syukur kepada kufur. Demikian pula apabila hamba mengubah keadaan diri mereka dari maksiat kepada taat, maka Allah akan mengubah keadaanya dari sengsara kepada kebahagiaan.
Dengan mengubah diri menjadi pribadi yang lebih baik maka Allah SWT akan mendatangkan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Merubah diri yang tadinya kufur menjadi taat adalah pondasi awal untuk meraih rezeki. Dengan adanya niat dan usaha untuk merubah diri, pasti Allah SWT akan memudahkan kita untuk berubah ke arah yang lebih baik.
2. Quran Surat Al-Baqarah:216

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ (٢١٦

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Tetapi boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh Jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui. ” (Q.S. Al-Baqarah:216)
Seseorang yang mendapatkan sesuatu hal yang tidak sesuai dengan harapan pasti akan kecewa. Padahal kita tidak tahu apakah sesuatu itu sebenarnya baik atau buruk bagi kita. Berbaiksangkalah kepada Allah SWT karena hanya Dia lah yang tahu mana yang baik dan mana yang buruk bagi kita. Sesuai dengan surat Al Baqarah ayat 216 di atas bahwa kita tidak boleh membenci sesuatu hal, bisa jadi Allah sedang memberikan jalan keluar dari masalah-masalah yang sedang kita hadapi.
Jika kita mengamalkan ayat ini dalam berusaha, insyaallah kita tidak mudah putus asa dan selalu berbaik sangka kepada Allah SWT. Segala hasil yang kita dapatkan akan disyukuri dengan sepenuh hati sembari bersabar dan berharap yang terbaik pasti datang dari Allah SWT.
3. Quran Surat Al-Baqarah: 286

لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (٢٨٦

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat siksa (dari kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau membebani Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Ma’afkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
Jelas dalam ayat diatas bahwa Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Yakinlah jika kita berpikir tidak sanggup,maka itu hanya anggapan kita saja. Kita pasti sanggup apabila menyanggupinya. Jangan kalah oleh pikiran negatif yang dengan mudah mengatakan tidak sanggup untuk berusaha dan menjadi kaya.
Dengan mengamalkan ayat ini, seseorang yang berusaha dengan sungguh-sungguh selalu mempunyai pikiran positif bahwa apa yang menjadi bebannya adalah beban yang sesuai dengan kesanggupannya. Dengan semangat ini segala macam urusan dan beban akan terasa ringan dan mudah untuk melaluinya.
4. Quran Surat Al-Insyirah: 5 – 6

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٥) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٦)

“5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. 6. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan“.
Tafsir surat Al-Insyirah ayat 5-6 :
Ini merupakan kabar gembira untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu bahwa setiap kali Beliau mendapatkan kesulitan, maka Beliau akan mendapatkan kemudahan setelahnya, dan bahwa betapa pun besar kesusahan yang Beliau alami, maka setelahnya Beliau akan merasakan kemudahan. Oleh karena itu, sebelumnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merasakan kesulitan dan penderitaan dari orang-orang kafir, selanjutnya Beliau mendapatkan kemudahan dengan diberi-Nya kemenangan atas mereka.
Dengan mengamalkan kedua ayat diatas kita yakin bahwa sesuatu itu diciptakan berpasang-pasangan oleh Allah SWT. Begitu juga dengan kesulitan yang berpasangan dengan kemudahan. Seseorang yang menghadapi kesulitan dengan sabar dan penuh harapan Allah SWT sesuai dengan ayat diatas pasti akan mendatangkan kemudahan. Setiap usaha yang ditempuh dengan penuh sabar dan harap pasti akan membuahkan hasil.
Seseorang yang menghindari kesulitan dia tidak akan mendapatkan kemudahan. Jika kita berharap sesorang yang mengatasi kesulitan,maka orang lain lah yang mendapatkan kemudahan. Kita tidak akan mendapatkan kemudahan dari kematangan, keterampilan, dan pengalaman yang didapatkan. Perhatikan ayat ke-6, ada kata “sesungguhnya”, artinya sebuah penguatan atau penegasan akan kalimat sebelumnya.
5. Quran Surat Ath-Thalaq: 2-3

فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا ذَوَيْ عَدْلٍ مِنْكُمْ وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ ذَلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (٢) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (٣

2. Maka apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujuklah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah pengajaran itu diberikan bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. 3. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.”
Dalam ayat ke 2 surat Ath-Thalaq Allah SWT akan membukakan jalan keluar bagi orang-orang yang bertakwa. Tafsir ayat ini adalah sebagai berikut :
Maka orang yang bertakwa kepada Allah dan mengutamakan keridhaan Allah dalam semua keadaannya, Allah Subhaanahu wa Ta’aala akan membalasnya di dunia dan akhirat. Di antara sekian balasannya adalah Allah Subhaanahu wa Ta’aala berikan jalan keluar dari setiap kesulitan dan kesempitan. Sebagaimana orang yang bertakwa kepada Allah, akan dibukakan jalan keluar baginya, maka orang yang tidak bertakwa kepada Allah, akan terjatuh ke dalam kesempitan, beban dan belenggu yang sulit keluar dan lolos darinya. Digunakan talak sebagai contohnya, karena jika seorang tidak bertakwa kepada Allah dalam masalah talak, misalnya ia menjatuhkan talak dengan cara yang diharamkan seperti langsung tiga kali, maka ia tentu akan menyesal dengan penyesalan yang tidak mungkin dapat dikejar lagi.
Sedangkan dalam ayat ke 3 surat Ath-Thalaq Allah SWT akan mencukupkan keperluannya dan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka kepada orang yang bertawakkal.
Kedua ayat ini memiliki perintah dari Allah SWT yaitu bertakwa dan bertawakkal. Dengan mengamalkan perintah pada ayat ini insyaallah kita tidak takut lagi akan kehabisan harta dan tidak takut lagi menghadapi kesulitan. Sesuai dengan janji Allah pada ayat diatas rezeki akan dicukupkan dan dibukakan jalan keluar dari kesulitan serta masalah yang sedang kita hadapi.
Sumber : nrachmanbiz

Kamis, 20 Agustus 2015

Indonesia Antisipasi MERS bagi Jemaah Haji

Jakarta, Serangan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) Corona Virus (CoV) sudah nyata terlihat di Korea Selatan. Menkes Nila A Moeloek pun juga memperhatikan soal penyakit yang juga disebut flu unta ini dalam pelayanan ibadah haji.

"Kami meminta Menhub Pak Jonan agar semua pesan-pesan (terkait MERS-CoV) ada di pesawat. Di TV. Banner juga sudah siap (dipasang di bandara)," ujar Menkes Nila A Moeloek dalam acara pelepasan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (19/8).
MERS-CoV sangat berisiko bagi orang dengan usia lanjut. Padahal mayoritas Jemaah Haji Indonesia sudah berusia lanjut. "Bisa menyebabkan kematian umumnya orang tua," kata Nila.
Nila berpesan kepada jemaah haji Indonesia agar selalu menggunakan masker ketika bepergian. Apalagi jika berada dalam kerumunan. "Bisa saja ada yang sakit. Sering juga cuci tangan," tuturnya.
Masa inkubasi virus ini adalah 14 hari. Jadi jika kelak ada jemaah yang sakit sepulang berhaji maka tetap harus diwaspadai.
"Bisa juga terjadi di rumah. Bila ada demam, batuk, sesak setelah pulang segera lapor ke puskesmas," pintanya
Bagi petugas kesehatan haji, Nila berpesan untuk menjaga kesehatannya. Karena para petugas inilah yang paling rentan terhadap penularan berbagai macam penyakit dari pasiennya.
"Jangan sampai MERS CoV masuk ke Indonesia" pesan Menkes.
Sebenarnya ada virus ebola yang lebih mematikan. Namun Nila mengaku sepengetahuannya pemerintah Arab Saudi sudah melarang jemaah yang berasal dari negara dengan Ebola untuk masuk ke Tanah Suci. (dtc)

Kamis, 13 Agustus 2015

Sumut Punya Potensi untuk Tarik Wisatawan

(Analisa/rizal r surya) RAKERDA: Ketua BPD PHRI Sumut Denny S Wardhana (tengah), Ketua Bidang Organisasi BPP PHRI  Maulana Yusran (kanan) dan moderator Dewi Juita Purba (kiri), pada pembukaan Rakerda PHRI Sumut di Karibia Boutique Hotel Medan, Kamis (13/8).
Medan, (Analisa). Wakil Ketua Bidang Orga­nisasi Badan Pimpinan Pusat (BPP) Perhimpunan Hotel  dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yus­­­ran mengatakan, Sumatera Utara me­mi­liki po­tensi yang sangat besar untuk mena­rik minat wisatawan ber­kunjung.
“Sumatera Utara sudah  punya hub inter­na­sional yaitu Bandar Udara (Bandara) Kua­la­­namu. Kemudian memiliki keindahan alam yang luar biasa dan modal kekayaan budaya yang beragam,” ujarnya saat memberi sam­butan pada Halal­biha­lal Badan Pengurus Daerah (BPD) Sumut di Ka­ri­bia Bou­tique Hotel Jalan Timor, Kamis (13/8).
Hal senada juga disam­paikannya saat mem­­berikan pengarahan pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I PHRI Sumut di hotel yang sama. Kedua kegiatan tersebut ber­te­ma, ‘Bersama Membangun Pariwisata Su­ma­tera Utara’.
Kesempatan untuk mening­katkan kun­jung­an wisatawan khususnya asing kata Mau­lana, se­ma­kin terbuka lebar karena peme­rin­tah telah mem­bebaskan visa untuk 30 negara. “Peluang ini harus kita ambil jangan sampai ketinggalan,” tegasnya.
Ia mengakui memang saat ini kondisi pere­konomian sedang sulit yang juga terimbas  pada sektor pariwisata. Mes­kipun demikian dengan adanya kerja sama antara pemangku kepentingan dengan melakukan berbagai upaya seperti pro­mosi dan menambah tujuan wisata (destinasi) baru, tingkat kun­jungan bisa ditingkatkan.
Agenda tetap
Pada kesempatan itu ia minta PHRI Sumut untuk membuat agenda tetap  kegiatan-kegia­tan yang ada di daerah ini. “Tahun ini ada ke­giatan yang dibuat pada Agustus.Tapi ta­hun ber­ikutnya berpindah ke bulan lain. Ke­giatan seperti ini sulit dipro­mosikan,” te­gasnya.
Karena itu ia berharap agar ke depannya dibuat agenda yang jadwalnya tidak berubah setiap tahun. Hal ini tentunya harus beker­jasama dengan peme­rintah daerah baik pro­vinsi maupun kabupaten/kota.
“Kita harus memberikan masukan kepada pemerintah daerah-daerah mana yang layak dan bisa dikembangkan men­jadi daerah tu­juan wisata (DTW) karena kita bersama pe­mangku kepentingan lain yang tahu hal ini,” ujarnya.
Terakhir ia berharap kepada PHRI Sumut un­tuk menjadi pelopor informasi Meetings, Incen­tives, Conferencing, Exhi­bitions (MICE). “Untuk itu kita harus membuat da­tabase hotel-hotel yang ada di daerah ini, berapa jumlah kamar, jenis kamarnya serta ruang-ruang pertemuan yang ada.
Sementara itu Ketua BPD PHRI Sumatera Utara Denny S Wardhana mengakui kondisi perhotelan di daerah ini sedang dalam ke­ada­an sulit. Meskipun demikian ia ber­harap se­mua tetap optimis untuk menghadapi kondisi yang ada dengan melakukan berbagai upaya agar tetap bisa bertahan.
Turut memberikan sambutan Kepala Di­nas Pariwisata dan Pariwisata Sumut diwa­kili Husein Ritonga. Hadir pada kesempatan itu Dirut PD Per­hotelan Sumut Cahyo Pra­mono, Hendra Arbi dan para anggota PHRI se-Sumut. (rrs)