Kamis, 20 Agustus 2015

Indonesia Antisipasi MERS bagi Jemaah Haji

Jakarta, Serangan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) Corona Virus (CoV) sudah nyata terlihat di Korea Selatan. Menkes Nila A Moeloek pun juga memperhatikan soal penyakit yang juga disebut flu unta ini dalam pelayanan ibadah haji.

"Kami meminta Menhub Pak Jonan agar semua pesan-pesan (terkait MERS-CoV) ada di pesawat. Di TV. Banner juga sudah siap (dipasang di bandara)," ujar Menkes Nila A Moeloek dalam acara pelepasan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (19/8).
MERS-CoV sangat berisiko bagi orang dengan usia lanjut. Padahal mayoritas Jemaah Haji Indonesia sudah berusia lanjut. "Bisa menyebabkan kematian umumnya orang tua," kata Nila.
Nila berpesan kepada jemaah haji Indonesia agar selalu menggunakan masker ketika bepergian. Apalagi jika berada dalam kerumunan. "Bisa saja ada yang sakit. Sering juga cuci tangan," tuturnya.
Masa inkubasi virus ini adalah 14 hari. Jadi jika kelak ada jemaah yang sakit sepulang berhaji maka tetap harus diwaspadai.
"Bisa juga terjadi di rumah. Bila ada demam, batuk, sesak setelah pulang segera lapor ke puskesmas," pintanya
Bagi petugas kesehatan haji, Nila berpesan untuk menjaga kesehatannya. Karena para petugas inilah yang paling rentan terhadap penularan berbagai macam penyakit dari pasiennya.
"Jangan sampai MERS CoV masuk ke Indonesia" pesan Menkes.
Sebenarnya ada virus ebola yang lebih mematikan. Namun Nila mengaku sepengetahuannya pemerintah Arab Saudi sudah melarang jemaah yang berasal dari negara dengan Ebola untuk masuk ke Tanah Suci. (dtc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar